Jadilah Murid Tarekat Sekarang ! Ini Proses Pentingnya

Jadilah Murid Tarekat Sekarang ! Ini Proses Pentingnya

Tarekat dibangun di atas landasan sistem dan hubungan yang erat dan khas antara seorang guru (murshid) dengan muridnya. Hubungan murshid dan murid ini dapat dianggap sebagai pilar terpenting dalam organisasi tarekat. Hubungan tersebut diawali dengan pernyataan kesetiaan (baiat) dari seorang yang hendak menjadi murid tarekat kepada shaikh tertentu sebagai murshid. 


Teknis dan tatacara baiat dalam tarekat seringkali berbeda satu dengan lainnya, tetapi umumnya ada tiga tahapan penting yang harus dilalui oleh seorang calon murid yang akan melalui baiat, yakni talqin al dhikr (mengulang-ulang zikir tertentu), akhdh al Ahd (mengambil sumpah), dan libs al khirqah (mengenakan jubah). Proses inisiasi melalui baiat ini sedemikian penting menentukan dalam organisasi tarekat, karena baiat mengisyaratkan terjalinnya hubungan yang tidak pernah akan putus antara murid dengan murshidnya. 



Ilustrasi Gambar Proses Baiat Thariqah. Sumber Duta Islam

Begitu baiat diikrarkan, maka sang murid dituntut untuk mematuhi berbagai ajaran dan tuntunan sang Murshid, dan meyakini bahwa murshidnya itu adalah wakil dari Nabi. Lebih dari itu diyakini bahwa baiat juga sebuah perjanjian antara murid sebagai hamba dengan Al Haqq sebagai Tuhannya (Muthahhri, 2006: 34). 

Setelah menjadi murid biasanya perjalanan spiritual (suluk)nya sang murid dimulai dengan mempelajari tasawuf. Berapa lama waktu yang ditentukan oleh sang murid tidak ada ketentuan pasti, dan berhak mengajarkan ilmunya, semuanya tergantung dari Sang Murid sendiri dalam menjalani beberapa tahapan pengalaman spiritual (maqamat) hingga sampai pada pengetahuan tentang al-haqiqat (kebenaran hakiki). 


Beberapa murid bisa saja menyelesaikan pelajaran mistisnya dalam waktu singkat sebagian lainnya perlu waktu lama. Keluluasan murid ditentukan sang Mursyid. Apabila sang murid telah dianggap lulus dalam perjalanan spiritualnya dalam memahami hakikat, maka sang Murshid akan mengangkatnya sebagai khalifah yang proses pengangkatannya biasanya diberikan ijazah/otorisasi/ lisensi (Atjeh, 1985: 121). 


Dalam dunia tarekat itu selain ada ijazah untuk murid yang naik jadi khalifah, ada juga istilah ijazah yang diberikan kepada murid tetapi bobotnya lebih ringan, yakni ijazah amalan untuk mengamalkan ritual atau zikir tertentu yang diajarkan oleh murshidnya, dan ijazah oleh murid yang dianggap telah menyelesaikan tahap tertentu dari ajaran tarekat dari murshidnya itu. 


Berbeda dengan yang pertama, kedua ijazah yang terakhir disebut itu tidak memberikan wewenang kepada yang menerimanya untuk mentahbiskan orang lain menjadi anggota tarekat, melainkan hanya untuk yang bersangkutan saja. 


Demikian proses masuknya seseorang menjadi murid tarekat melalui baiat, serta proses pengangkatan murid menjadi khalifah melalui proses pengangkatan murid menjadi khalifah melalui pemberian ijazah, demikian polanya. Pada gilirannya proses tersebut melahirkan sebuah mata rantai hubungan spiritual murshid dan murid yang disebut silsilah atau organisasi tasawuf.


baca juga : Travel Jember


Sumber : Santri Ngalah. 2018. Tarekat Semangat Nasionalisme . Pasuruan: Yudharta Press.





Tinggalkan Komentar